Iwan Fals Bikin Polling Putaran ke-2 Pilgub DKI. Hasilnya mengejutkan |
Musisi legendaris, Iwan Fals kembali meliris survei Pilgub DKI Jakarta putaran dua melalui akun Twitter resminya.
Akun Twitter yang diberi nama @iwanfals mencuit meminta warga Ibu Kota untuk memilih calon pemimpinnya. “Putaran ke 2 Pilkada DKI sudah dimulai, menang kalah biasa, tentukan pilihan Anda dengan jernih,” cuit pelantun lagu “Bento” tersebut.
Dari hasil akun pelantun Bongkar itu pada awalnya Paslon Ahok-Djarot dan Paslon Anies-Sandi sama kuatnya. Akan tetapi tidak lebih satu jam, paslon yang diusung Partai Gerindra, PKS dan Perindo memimpin hasil survei Iwan Fals dengan skor 53 % untuk Anies-Sandi dan pasangan Ahok-Djarot 47%. “Hah… busset, Anies Sandi nyusul sekarang, wuiiih cepet banget,” cuit Iwan Fals lagi.
Menanggapi hal itu, Tim Digital Anies- Sandi, Rizaldy Latief menuturkan responden merupakan pengemar OI. Hal itu terbukti dari jumlah suara yang masuk dalam voting tersebut yang mencapai 28.089 netizen. Lebih dari setengahnya ternyata memilih Anies-Sandi.
“Alhamdulillah, ini berarti para fans bang Iwan Fals, mayoritas mendukung Anies-Sandi. Kita sangat menyambut baik, dan mengapresiasi dukungan dari teman- teman Oi (sebutan untuk penggemar Iwan Fals), dan seluruh pendukung setia Anies-Sandi,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya akan mengunakan strategi kampanye digital menjelang hari ‘pencoblosan’ di putaran kedua pada 19 April 2017 mendatang. Sasarannya kali ini adalah relawan dan pendukung paslon nomor urut 1 Agus-Sylvi yang telah gugur di putaran pertama, serta swing voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) yang jumlahnya cukup tinggi di Jakarta.
“Kita targetkan dukungan di atas 50%, namun untuk mencapai hasil tersebut dibutuhkan perjuangan keras maka dari itu kita tidak pernah berhenti bergerilya menajamkan visi misi bukan hanya kepada pendukung Anies-Sandi, namun juga kepada pendukung paslon lain,” ungkapnya.
Sementara itu Koordinator INSIDER Anies-Sandi Digital Volunteer, Anthony Leong, mengaku kampanye digital di media-media sosial yang dilakukan timnya menimbulkan dampak yang signifikan dibanding tahun lalu. Hal ini terlihat dari pertambahan jumlah followers, dan beberapa pihak yang mengalihkan dukungan untuk Anies-Sandi.
“Jumlah pendukung dari hari ke hari semakin bertambah, dan prinsipnya kami menyerap aspirasi masyarakat bahwa menginginkan gubernur baru. Kami seluruh relawan dari darat dan digital akan terus bergerak menjaring suara dan kawal pemilu yang berkualitas," tutupnya.
Survei LSI: 58,25% Pengguna Medsos Tak Rela Jakarta Dipimpin Terdakwa
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis temuan survei terkait perolehan suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta oleh pemilih yang menggunakan media sosial (medsos).
Dalam temuannya, pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno mampu mengungguli petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam semua cluster medsos, terkecuali Twitter.
Peneliti LSI, Rully Akbar menerangkan, salah satu faktor keunggulan Anies-Sandi ketimbang Ahok-Djarot, yakni pengguna medsos tak nyaman dengan status Ahok sebagai terdakwa kasus dugaan penistaan agama.
"Sebesar 58,25 persen dari para pengguna medsos menyatakan bahwa mereka tak rela gubernur nantinya dipimpin oleh terdakwa kasus penistaan agama," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/3/2017).
Sementara itu, sambung Rully, hanya 28,45 persen dari para pengguna medsos pemilih Ibu Kota yang tidak mempersoalkan status terdakwanya sang petahana jika terpilih kembali menjadi gubernur. "Hanya sebesar 28,45 persen," pungkas Rully.
Sebelumnya, Anies-Sandi mengungguli petahana Ahok-Djarot di tiap cluster media sosial, kecuali Twitter. Di Facebook, para pengguna memantapkan hati memilih Anies-Sandi. Lalu, di Instagram para pengguna lebih banyak menyatakan dukungannya terhadap paslon nomor urut tiga itu. Sedangkan di Twitter, Ahok-Djarot baru mampu mengungguli Anies-Sandi.
Survei terhadap pengguna medsos oleh LSI Denny JA dilakukan pada 27 Februari-3 Maret 2017 di Jakarta. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of errof survei ini plus minus berada pada angka 4,8 persen.