Di tengah perang opini lewat media sosial, informasi hoax alias palsu bertebaran. Akun-akun tak jelas membuat informasi bohong dan dengan cepat tersebar luas di masyarakat.
Salah satu nama yang sering dicatut adalah Panglima TNI Jenderal Gatot nurmantyo. Berbagai isu disebar dengan mengatasnamakan jenderal bintang empat ini.
Pertama adalah isu 'kuda troya'. Jenderal Gatot Nurmantyo sengaja keliling kampus dan menemui ulama untuk menggalang kekuatan buat menggulingkan Jokowi. Mabes TNI merasa perlu meluruskan kabar yang beredar cepat itu.
"Panglima TNI melakukan kegiatan tersebut, karena untuk membentuk karakter pemuda Indonesia agar memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme serta bela negara, bukan untuk berambisi mengambil alih pemerintahan," tegas Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto beberapa waktu lalu.
Tak cuma itu, Panglima TNI juga difitnah akan menyerahkan wilayah laut Natuna kepada pihak Tiongkok. TNI pun menegaskan, kapal asing masuk saja akan ditindak. Bagaimana mungkin TNI yang selama ini membela NKRI akan tega menyerahkan wilayah pada asing? Jelas ini hanya informasi hoax untuk mengadu domba.
Lalu ada lagi kabar yang beredar viral. Panglima TNI dan Paspampres telah menangkap pendukung ahok yang menyusup saat aksi 212 lalu. Tujuan orang itu hendak mencelakai Presiden Jokowi dan Habib Rizieq.
Sebelum kabar beredar cepat, TNI menegaskan kabar penangkapan itu bohong. Faktanya, Panglima selalu berdiri di samping Presiden Jokowi dan tak ada orang yang ditangkap selama aksi.
"Jangan membenturkan kelompok yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya," tegas pihak TNI.
Pencatutan nama Jenderal Gatot Nurmantyo belum usai. Saat bencana gempa bumi mengguncang Pidie, sebuah akun Facebook mengatasnamakan Gatot meminta sumbangan bagi korban gempa.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menegaskan hal itu adalah fitnah, karena akun yang beredar di media sosial, bukanlah milik akun Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Pemilik Akun Facebook tersebut hanya ingin mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan nama Gatot Nurmantyo," ujar Wuryanto di Mabes TNI Cilangkap,JakartaTimur, Jumat (9/12).
"Penyebaran isu ini sangat mencemarkan nama baik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi maupun Institusi TNI," tegas Wuryanto.
Belum lama ini, beredar isu di media sosial dan WhatsApp terkait ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Markas salah satu Ormas Islam di Petamburan Jakarta Pusat pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 11 Desember 2016. Dalam isu yang beredar, Panglima TNI meminta agar mewaspadai China Komunis yang akan mengobok-obok Indonesia.
Mabes TNI menegaskan isu tersebut hoax atau bohong. Panglima tak pernah berpidato di Petamburan saat Maulid Nabi.
"Isu yang beredar tentang ceramah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut, adalah isu yang sama sekali tidak benar dan tidak bertanggungjawab, kata Kapuspen TNI.
"Isi ceramah tersebut sangat tendensius dan cenderung berupaya memecah belah bangsa serta mengandung ujaran kebencian," tegas Mayjen Wuryanto.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dimana pun berada, agar lebih waspada dan selektif dalam memilah dan memilih informasi yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui media massa, khususnya media sosial dan WhatsApp.
TNI mengajak sesama anak bangsa, agar jangan membuat isu dan jangan saling menghasut, apalagi dengan mengatasnamakan Pejabat Negara maupun Institusi.
"Itu semua akan menimbulkan dampak yang tidak baik, di mana Indonesia saat ini sedang membangun," pungkasnya.
Dibawah ini beberapa sikap panglima TNI yang bikin kagum masyarakat :
Sosok Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tengah menjadi sorotan masyarakat di pelbagai kesempatan. Banyak orang kagum lantaran sikapnya tegas pro kepada rakyat dalam kondisi apapun.
Itu bermula ketika masyarakat melakukan aksi Bela Islam jilid I pada 4 November 2016 lalu. Aksi dihadiri lebih dari puluhan ribu orang itu memang berjalan lancar, meski berakhir bentrok. Namun kericuhan dengan Kepolisian itu hanya dilakukan beberapa pendemo saja.
Sebelum aksi dikenal 4-11 itu digelar, Gatot terus menyatakan TNI bakal melindungi rakyat. Itu termasuk bila para pendemo ricuh dengan petugas keamanan.
"Apabila demo meningkat jadi anarkistis, bahkan radikal, yang kami lindungi adalah rakyat Indonesia. Jangan sampai terkena dampak," kata Gatot pada November lalu.
Pernyataan ini sontak ramai dan menjadi bahan pembicaraan hangat di masyarakat. Mereka kebanyakan merasa Gatot sudah melakukan langkah tepat dengan mengutamakan rakyat.
Selain itu, Gatot juga meminta prajuritnya tidak bersenjata lengkap ketika berhadap dengan perusuh demo. "Saya perintahkan prajurit saya tidak bersenjata," tegas Gatot. "Apabila ada kelompok yang akan jihad bersenjata, akan kita lawan dengan tidak bersenjata dengan tangan kosong. Tapi saya perintahkan rampas senjatanya kembalikan, saya tidak melanggar HAM," tambahnya.
Imbas sikap pro rakyat dilakukan Gatot bukan hanya dirasakan sebuah golongan, melainkan semua golongan masyarakat. Bahkan dalam perayaan Misa Natal tahun ini, Gatot juga mendapat sambutan meriah dari jemaat gereja, Sabtu (24/12) kemarin malam.
Kala itu Gatot tengah melakukan kunjungan beberapa gereja bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan dan Mayjen TNI Teddy Lhaksamana di gereja HKBP Menteng.
Pada kesempatan itu, Panglima TNI mendapat sambutan yang luar biasa dari jemaat gereja. Terlebih ketika Gatot berada di atas altar untuk memberi sambutan.
Sejumlah jemaat memberikan teriakan dan penghormatan kepada Gatot saat berada di atas altar. "Salam hormat kami untuk Bapak Jenderal (Gatot Nurmantyo)," ucap salah seorang jemaat begitu melihat kehadiran Gatot.
Gatot Nurmantyo juga tidak lupa mengucapkan selamat Hari Raya Natal. Dia memastikan ibadah Misa Natal dan selama perayaan Natal bakal berlangsung aman.
"Saya atas nama keluarga besar TNI, menyampaikan selamat Natal. Semoga damai dan kasih Natal menyertai bapak ibu sekalian hari ini dan selamanya," terang Gatot.
[sumber]