Entah kenapa ibu mertua tak pernah suka denganku.
Aku yang sudah menikah dengan anaknya selama dua tahun, tak pernah sekalipun dia menginjakan kakinya di rumah kami.
Alasannya hanya satu, karena dia tidak suka dengan kelakuanku yang ceplas ceplos dan kurang feminim.
Sejak dulu, ibu mertua sudah menjodohkan anaknya dengan perempuan pilihannya.
Memang perempuan - perempuan yang dipilihnya cantik dan anggun,
tapi anaknya sendiri tidak suka dengan wanita "lemah" seperti itu!
Itu kenapa anaknya memilh aku menjadi istrinya.
Setiap kali kalau aku ke rumah mertua, pasti suamiku yang mendapatkan imbasnya.
Dikatai, diolok, dimarahi, dll. Suamiku hanya menasehati, bagaimanapun kita harus menghormati dia sebagai orangtuanya.
Sampai di hari itu...
Sepulang dari kantor, aku mampir ke pasar malam untuk beli daging untuk masak.
Aku belajar masak... Hanya demi ibu mertua gak memandang aku rendah lagi!
Sehabis aku belanja.. Aku tiba - tiba mendengarkan suara dua orang yang lagi cekcok soal harga daging.
Aku heran dengan suara itu, kok aku kenal ya dengan suara itu?
Si bapak penjual berkata,"Aku sudah puluhan tahun jual daging, mana mungkin aku nipu kamu! Timbangan ini sudah rusak!"
Aku datang ke sana, dan benar! itu ibu mertua aku...
Bapak penjual marah - marah dengan pisau di tangan kanannya...
Tanpa banyak kata, aku langkahkan kakiku langsung berdiri di sebelah ibu mertua,
aku bela dia,"Kalau kamu bisa makan ini semua dalam satu lahap, itu bearti kurang kgnya! kamu coba sekarang! Buktikan depan mata kita"
Bapak penjual itu tetap bersikeras menggunakan status profesional dia tapi jelas - jelas dia mau menipu!
Ibu mertuaku terdiam... dia sudah mau pergi dari situ dan menarik bajuku,
tapi aku gak mau diam karna orang ini kurang ajar terhadap orangtua!
Aku laporkan polisi dan akhirnya bapak penjual ini mengembalikan uang ibu mertua dan dia membayar denda.
Sebelum kami pergi, si bapak penjual memarahi aku,"Lu ini siapa sih!? Kepo banget! Suka banget ngurusin urusan orang lain!"
Aku langsung naik pitam,"Lu gak tahu ibu ini mama aku! Jangan cari masalah dengan mamaku!"
Ibu mertuaku langsung terdiam... MUngkin itu pertama kalinya bagi dirinya merasa, dianggap sebagai ibunya.
Sejak saat itulah aku dan ibu mertua semakin baik.
Kami saling merasa saling membutuhkan satu sama lain dan ibu mertua pun sering nginap di rumah kita.
Jadilah diri sendiri, disitulah orang - orang yang awalnya tidak bisa menerima, pasti akan bisa menerima kita.
Sumber : Cerpen.co.id
KODE IKLAN 300x 250
Aku yang sudah menikah dengan anaknya selama dua tahun, tak pernah sekalipun dia menginjakan kakinya di rumah kami.
Alasannya hanya satu, karena dia tidak suka dengan kelakuanku yang ceplas ceplos dan kurang feminim.
Sejak dulu, ibu mertua sudah menjodohkan anaknya dengan perempuan pilihannya.
Memang perempuan - perempuan yang dipilihnya cantik dan anggun,
tapi anaknya sendiri tidak suka dengan wanita "lemah" seperti itu!
Itu kenapa anaknya memilh aku menjadi istrinya.
Setiap kali kalau aku ke rumah mertua, pasti suamiku yang mendapatkan imbasnya.
Dikatai, diolok, dimarahi, dll. Suamiku hanya menasehati, bagaimanapun kita harus menghormati dia sebagai orangtuanya.
Sampai di hari itu...
Sepulang dari kantor, aku mampir ke pasar malam untuk beli daging untuk masak.
Aku belajar masak... Hanya demi ibu mertua gak memandang aku rendah lagi!
Sehabis aku belanja.. Aku tiba - tiba mendengarkan suara dua orang yang lagi cekcok soal harga daging.
Aku heran dengan suara itu, kok aku kenal ya dengan suara itu?
Si bapak penjual berkata,"Aku sudah puluhan tahun jual daging, mana mungkin aku nipu kamu! Timbangan ini sudah rusak!"
Aku datang ke sana, dan benar! itu ibu mertua aku...
Bapak penjual marah - marah dengan pisau di tangan kanannya...
Tanpa banyak kata, aku langkahkan kakiku langsung berdiri di sebelah ibu mertua,
aku bela dia,"Kalau kamu bisa makan ini semua dalam satu lahap, itu bearti kurang kgnya! kamu coba sekarang! Buktikan depan mata kita"
Bapak penjual itu tetap bersikeras menggunakan status profesional dia tapi jelas - jelas dia mau menipu!
Ibu mertuaku terdiam... dia sudah mau pergi dari situ dan menarik bajuku,
tapi aku gak mau diam karna orang ini kurang ajar terhadap orangtua!
Aku laporkan polisi dan akhirnya bapak penjual ini mengembalikan uang ibu mertua dan dia membayar denda.
Sebelum kami pergi, si bapak penjual memarahi aku,"Lu ini siapa sih!? Kepo banget! Suka banget ngurusin urusan orang lain!"
Aku langsung naik pitam,"Lu gak tahu ibu ini mama aku! Jangan cari masalah dengan mamaku!"
Ibu mertuaku langsung terdiam... MUngkin itu pertama kalinya bagi dirinya merasa, dianggap sebagai ibunya.
Sejak saat itulah aku dan ibu mertua semakin baik.
Kami saling merasa saling membutuhkan satu sama lain dan ibu mertua pun sering nginap di rumah kita.
Jadilah diri sendiri, disitulah orang - orang yang awalnya tidak bisa menerima, pasti akan bisa menerima kita.
Sumber : Cerpen.co.id
